Jumat, 13 April 2012

MUSCULOSKELETAL DISORDERS


A.    Musculoskeletal Disorders
Muskuloskeletal disorder adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1.      Keluhan sementara (reversible)
Yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang bila pembebanan dihentikan.
2.      Keluhan menetap (persistent)
Yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut.
Studi tentang MSDs pada berbagai jenis industry telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah.
Lokasi tubuh manusia yang paling penting dan sering mengalami muskuloskeletal disorder akibat kerja.

Muskuloskeletal disorder mempengaruhi semua kelompok usia dan sering menyebabkan cacat, gangguan, dan merugikan. Terdiri dari berbagai penyakit yang berbeda yang menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tulang, sendi, otot, atau struktur di sekitarnya, dan mereka dapat akut atau kronis, fokal, atau meluas.
1.      Low back pain

Nyeri punggung bagian bawah, salah satu musculoskeletal disorder yang paling sering mempengaruhi kadang-kadang hingga 80 persen dalam hidup manusia. Umumnya, rasa sakit di punggung bawah pada satu atau kedua belah bagian, kadang-kadang memperluas ke bokong atau paha.

Pada kebanyakan orang penyebab sakit punggung tidak diketahui. Ini mungkin timbul dari sejumlah struktur nyeri-sensitif dalam kolom tulang belakang lumbal, termasuk sendi, ligamen, otot, dan jaringan lunak. Orang yang beresiko tinggi sakit punggung bawah termasuk orang-orang antara usia dua puluh dan empat puluh, Dan mereka yang pekerjaannya melibatkan tenaga kerja terutama fisik yang mengangkat, mendorong, atau menarik benda berat, atau memutar selama mengangkat.
 
Supir truk adalah kelompok kerja yang mengalami nyeri punggung. Faktor risiko lain untuk sakit punggung bawah adalah merokok, dan kebugaran fisik yang buruk juga dapat berkontribusi untuk kejadian tersebut.
2.      Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah bentuk paling umum dari artritis dan, tergantung pada bagaimana itu didefinisikan, mempengaruhi 10 sampai 20 persen pada semua orang dewasa dan persentase jauh lebih besar pada orang tua.
3.       Rematik Jaringan Otot Lunak
Di antara yang paling umum dari musculoskeletal disorder adalah mereka yang menyebabkan rasa sakit di daerah otot atau tendon dari kaki tetapi tidak dalam sendi. Ini secara kolektif disebut "gangguan jaringan lunak" dan mencakup berbagai bentuk lokal dari tendinitis dan bursitis (radang kandung lendir) , serta gangguan nyeri yang lebih umum. Gangguan ini adalah penyebab umum sakit di bahu, siku, pinggul, leher, dan kaki.
Otot yang melekat pada tulang mereka bergerak oleh seperti struktur benang yang disebut tendon. Sementara nyeri jaringan lunak sering dapat diterjemahkan ke otot-otot tertentu dan tendon melekat mereka, penyebab rasa sakit ini kurang dipahami. Untuk tendinitis, penyebabnya mungkin berhubungan dengan otot dan tendon digunakan. Untuk bahu dan sakit leher, mungkin terlalu sering ditambah dengan cedera akut atau kronis.

B.    Faktor Penyebab Musculoskeletal Disorders
Menurut Peter Vi (2001), faktor penyebab musculoskeletal disorders antara lain:
1.      Peregangan otot yang berlebihan (overexxertion)
Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan yang besar, seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, menahan beban yang berat.
2.      Aktivitas berulang
Adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Seperti mencangkul, membelah kayu, angkat-angkut dan sebagainya.
3.      Sikap kerja tidak alamiah
Adalah sikap kerja yang menyebabkanposisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi ilmiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk dan sebagainya.
4.      Factor penyebab sekunder
                                                              i.      Tekanan
Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak.
                                                            ii.      Getaran

Getaran denang frekuensi yang tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.

                                                          iii.      Mikroklimat
Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga pergerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak disertai dengan menurunnya kekuatan otot.
5.      Penyebab kombinasi
                                                              i.      Umur
Prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dengan usia.


                                                            ii.      Jenis kelamin
Prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dan lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria (3:1).
                                                          iii.      Kebiasaan merokok
Semakin lama dan semakin tinggi tingkat frekuensi merokok, semakin tinggi pula keluhan otot yang dirasakan.
                                                          iv.      Kesegaran jasmani
Tingkat kesegaran tubuh yang rendah akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot.
                                                            v.      Kekuatan fisik
                                                          vi.      Ukuran tubuh (antropometri)

C.     Mengukur dan Mengenali  Penyebab Musculoskeletal Disorders
1.      Checklist
Checklist terdiri dari daftar pertanyaan yang diarahkan untuk mengidentifikasi sumber keluhan atau penyakit.
Pertanyaan bersifat umum (tingkat beban kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, kondisi lingkungan kerja, waktu dan sikap kerja) dan khusus (berat beban, jenis pekerjaan, jarak angkat dan frekuensi kerja)
2.      Model Biomekanik
Menerapkan konsep mekanika teknik pada fungsi tubuh untuk mengetahui reaksi otot yang terjadi akibat tekanan beban kerja.
Gambar contoh keseimbangan sendi pada siku untuk menganalisis peregangan otot lengan akibat beban kerja.

Keterangan gambar:
L = beban kerja (load)
E = peregangan otot yang terjadi akibat beban kerja (effort)
F = titik sendi (siku)
3.      Tabel Psikofisik
Merupakan cabang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dari sensasi tubuh terhadap ransangan fisik.
Contoh:
Tabel Psikofisik Untuk Daya Dorong Maksimum
Jarak objek dari lantai ke tangan (cm)
Jumlah pekerja wanita (%)
Daya dorong maksimum (kg) untuk jarak 15,2 m
Satu kali dorong untuk setiap
6 det
12 det
1 mnt
2 mnt
5 mnt
30 mnt
8 jam
89
90
5
6
6
7
7
8
10
75
7
8
9
10
11
11
14
50
9
11
13
13
14
15
19
25
12
14
16
16
18
19
24
10
14
17
19
19
21
23
28
Sumber: Waters & Anderson 1996. Manual Material Handling
4.      Model Fisik
Tingkat beban kerja dapat diketahui melalui indicator denyut nadi, konsumsi oksigen dan kapasitas paru-paru. Melalui tingkat beban karja ini dapat diketahui tingkat resiko terjadinya keluhan otot skeletal.
5.      Pengukuran dengan Videotape
Analisis dilakukan dengan menggunakan video camera, hasil rekaman digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisisterhadap sumber terjadinya keluhan otot.
6.      Pengamatan melalui Monitor

System ini terdiri dari sensor mekanik yang dipasang pada bagian tubuh pekerja yang akan diukur. Melalui monitor dapat dilihat secara langsung karakteristik dari perubahan gerakan yang terjadi yang dapat digunakan untuk mengestimasi resiko keluhan otot yang akan terjadi sekaligus dapat dianalisis solusi

ergonomik yang tepat untuk mencegah terjadinya keluhan tersebut.

7.      Model Analitik
Yaitu dengan menghitung Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI).
RWL adalah berat beban yang masih aman untuk dikerjakan oleh pekerja dalam waktu tertentu tanpa meningkatkan resiko gangguan sakit pinggang (low back pain).
LI adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera yang diakibatkan oleh overexertion.
8.      Nordic Body Map (NBM)

Melalui NBM dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit.


D.    Langkah-Langkah Mengatasi  Musculoskeletal Disorders
1.      Rekayasa Teknik
                                                              i.      Eliminasi, yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada.
                                                            ii.      Substitusi, yaitu mengganti alat atau bahan lama dengan alat atau bahan baru yang aman, menyempurnakan proses produksi dan menyempurnakan prosedur penggunaan peralatan
                                                          iii.      Partisi, yaitu pemisahan sumber bahaya dengan pekerja
                                                          iv.      Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurasi resiko sakit.
2.      Rekayasa Manajemen
                                                              i.      Pendidikan dan pelatihan.
                                                            ii.      Pengaturan waktu kerja dan istirahat seimbang.
                                                          iii.      Pengawasan yang intensif.


sumber:
http://www.healthline.com/galecontent/musculoskeletal-disorders

3 komentar:

  1. Hubungkan kenapa wanita keluhan muskuloskeletal lebih dirasakan dibandingkan dengan pria?

    BalasHapus
  2. Hubungkan kenapa wanita keluhan muskuloskeletal lebih dirasakan dibandingkan dengan pria?

    BalasHapus